Aspek teknik dan teknologi
yaitu untuk meyakini secara teknis dan pilihan teknologi, mengenai rencana
bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat
pembangunan bisnis berjalan atau operasional secara rutin.
Teknologi
untuk Produksi
Teknologi untuk memproduksi barang maupun
jasa telah dan terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan
teknologi hendaknya berdampak efisiensi yang tinggi dalam proses produksi
sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat
keuntungan-keuntungan adapula kelemahan-kelemahan dalam hal perkembangan
teknologi ini. Misalnya, perkembangan teknologi belum tentu cocok dengan
lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan exsternalnya.
Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses
dengan lebih dari satu cara. Dengan demikian, teknologi yang dipilih pun perlu
ditentukan secara jelas. Patokan umum dapat dipakai misalnya adalah dengan
mengetahui seberapa jauh derjat mekanisasi yang di inginkan da manfaat ekonomi
yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan yang
dipakai, keberhasilan pemakain teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja
dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi
lanjutan.
Pemilihan teknologi proses produksi berarti
memilih proses menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan
segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Setelah keputusan pemilihan
dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan,
fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.
Pada dasarnya dikenal dua jenis teknologi
proses produksi, yaitu :
Proses
Kontinu
Proses ini umumnya dimaksudkan untuk
menghasilkan volume output yang besar. Karena sifat operasinya yang
berulang-ulang, maka dapat dicapai optimasi dan efisiensi yang tinggi dalam
peggunaan sumber daya, baik peralatan maupun tenaga kerja. Contoh : pada
perusahaan manufaktur yang menghasilkan keperluan sehari-hari, seperti pesawat
televisi, mesin cuci dan lain-lain. Industri-industri seperti kilang minyak,
pupuk juga menerapkan proses kontinu.
Proses
Intermitten atau Batch
Proses ini digunakan bila pabrik menangani
bermacam-macam proses yang berbeda. Misalya satu set rangkaian peralatan
tertentu disusun untuk memroses satu agregat atau batch produk tertentu,
kemudian dihentikan dan di set kembali untuk memroses jenis produk lain yang
berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi multipurpose
sehingga lebih fleksibel, yaitu dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.
Ada berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan
dalam memilih jenis teknologi, yaitu:
Pertama, jenis teknologi yang diajukan harus
dapat menghasilkan mutu produksi yang dikehendaki pasar. Kedua, teknologi
tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai
kapasitas produksi ekonomis yang telah ditentukan.
Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi
oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, bahan baku dan pembantu yang diperlukan
untuk penerapannya. Dalam studi kelayakan proyek hendaknya diperhatikan pula
jenis dan jumlah tenaga ahli, bahan baku dan pembantu tersebut serta
kemungkinan pengadaan dan biayanya, baik untuk jangka pendek maupun panjang.
Penentuan
Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu
kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu.
Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output).
Contoh kapasitas dari masukan (input), misalnya adalah kapasitas suatu
perguruan tinggi dapat dilihat dari kemampuannya untuk menampung mahasiswa;
kapasitas mesin komputer didasarkan pada jam kerja operasi per harinya. Contoh
kapasitas dari keluaran (output) misalnya, pabrik tempe di ukur dari
kemampuannya meghasilkan tempe; kapasitas perusahaan jasa rekrument ditentukan
dalam penyeleksian calon karyawan.
Kapasitas produksi ekonomis adalah volume
atau jumlah satuan produk yang dihasilkan selama satuan waktu tertentu misalnya
satu hari, bulan atau tahun secara menguntungkan. Menentukan kapasitas produksi
ekonomis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, namun penting peranannya karena
hasil yang ditentukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi
operasi proyek yang akan didirikan. Di dalam kegiatan ini diperlukan kerjasama
yang erat antara para teknis dan ekonom. Besar kapasitas produksi ekonomis
ditentukan berdasarkan perpaduan hasil penelitian berbagai macam komponen
evaluasi yaitu perkiraan jumlah penjualan produk di masa yang akan datang,
kemungkinan pengadaan bahan baku, pembantu dan tenaga kerja inti dan
tersedianya mesin dan peralatan di pasar (dalam atau luar negeri).
Ada kemungkinan besar produk yang akan
dihasilkan masih merupakan barang baru di masyarakat; oleh karenanya dibutuhkan
tahap pengenalan dan pembinaan pasar terlebih dahulu. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah walaupun pada tahun-tahun awal operasi belum dipergunakan
kapasitas optimal, hendaknya diperhitungkan agar kapasitas produksi awal yang
dipilih masih lebih besar dari perkiraan permintaan produk selama masa
tersebut. Strategi ini diperlukan agar proyek dapat mengikuti perkembangan
permintaan pasar secara cepat, yang berarti pula dapat menjaga agar saingan
baru tidak mudah memperoleh kedudukan di pasar. Untuk menjaga agar proyek tidak
merugi karena strategi ini, maka hendaknya diperhitungkan agar jumlah kelebihan
kapasitas produksi masih di bawah tingkat titik impas (break even point) proyek
yang direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar