Rabu, 15 April 2020

Aspek Produksi dan Teknologi


Aspek teknik dan teknologi yaitu untuk meyakini secara teknis dan pilihan teknologi, mengenai rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis berjalan atau operasional secara rutin.
Teknologi untuk Produksi
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa telah dan terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya berdampak efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan-keuntungan adapula kelemahan-kelemahan dalam hal perkembangan teknologi ini. Misalnya, perkembangan teknologi belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan exsternalnya.
Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses dengan lebih dari satu cara. Dengan demikian, teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derjat mekanisasi yang di inginkan da manfaat ekonomi yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan yang dipakai, keberhasilan pemakain teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.
Pada dasarnya dikenal dua jenis teknologi proses produksi, yaitu :
Proses Kontinu
Proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang besar. Karena sifat operasinya yang berulang-ulang, maka dapat dicapai optimasi dan efisiensi yang tinggi dalam peggunaan sumber daya, baik peralatan maupun tenaga kerja. Contoh : pada perusahaan manufaktur yang menghasilkan keperluan sehari-hari, seperti pesawat televisi, mesin cuci dan lain-lain. Industri-industri seperti kilang minyak, pupuk juga menerapkan proses kontinu.


Proses Intermitten atau Batch
Proses ini digunakan bila pabrik menangani bermacam-macam proses yang berbeda. Misalya satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memroses satu agregat atau batch produk tertentu, kemudian dihentikan dan di set kembali untuk memroses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya terdiri dari mesin-mesin yang berfungsi multipurpose sehingga lebih fleksibel, yaitu dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.
Ada berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis teknologi, yaitu:
Pertama, jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan mutu produksi yang dikehendaki pasar. Kedua, teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai kapasitas produksi ekonomis yang telah ditentukan.
Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, bahan baku dan pembantu yang diperlukan untuk penerapannya. Dalam studi kelayakan proyek hendaknya diperhatikan pula jenis dan jumlah tenaga ahli, bahan baku dan pembantu tersebut serta kemungkinan pengadaan dan biayanya, baik untuk jangka pendek maupun panjang.
Penentuan Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output). Contoh kapasitas dari masukan (input), misalnya adalah kapasitas suatu perguruan tinggi dapat dilihat dari kemampuannya untuk menampung mahasiswa; kapasitas mesin komputer didasarkan pada jam kerja operasi per harinya. Contoh kapasitas dari keluaran (output) misalnya, pabrik tempe di ukur dari kemampuannya meghasilkan tempe; kapasitas perusahaan jasa rekrument ditentukan dalam penyeleksian calon karyawan.
Kapasitas produksi ekonomis adalah volume atau jumlah satuan produk yang dihasilkan selama satuan waktu tertentu misalnya satu hari, bulan atau tahun secara menguntungkan. Menentukan kapasitas produksi ekonomis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, namun penting peranannya karena hasil yang ditentukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi operasi proyek yang akan didirikan. Di dalam kegiatan ini diperlukan kerjasama yang erat antara para teknis dan ekonom. Besar kapasitas produksi ekonomis ditentukan berdasarkan perpaduan hasil penelitian berbagai macam komponen evaluasi yaitu perkiraan jumlah penjualan produk di masa yang akan datang, kemungkinan pengadaan bahan baku, pembantu dan tenaga kerja inti dan tersedianya mesin dan peralatan di pasar (dalam atau luar negeri).
Ada kemungkinan besar produk yang akan dihasilkan masih merupakan barang baru di masyarakat; oleh karenanya dibutuhkan tahap pengenalan dan pembinaan pasar terlebih dahulu. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun pada tahun-tahun awal operasi belum dipergunakan kapasitas optimal, hendaknya diperhitungkan agar kapasitas produksi awal yang dipilih masih lebih besar dari perkiraan permintaan produk selama masa tersebut. Strategi ini diperlukan agar proyek dapat mengikuti perkembangan permintaan pasar secara cepat, yang berarti pula dapat menjaga agar saingan baru tidak mudah memperoleh kedudukan di pasar. Untuk menjaga agar proyek tidak merugi karena strategi ini, maka hendaknya diperhitungkan agar jumlah kelebihan kapasitas produksi masih di bawah tingkat titik impas (break even point) proyek yang direncanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar