Satwa (hewan) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan
ini hanyalan sekedar daftar satwa dengan sedikit ilustrasi. Ternyata tidak
sedikit satwa Indonesia yang terancam kepunahan. Dari kliping yang saya punyai
(tahun 2003), tersebutkan 546 satwa (hewan) Indonesia yang dikhawatirkan
terancam punah. Data terbaru (terus terang) belum saya punyai. Mungkin
teman-teman ada yang bersedia membantu.
Satwa-satwa tersebut terancam kepunahan disebabkan
oleh berbagai hal diantaranya perburuan, fragmentasi hutan, rusaknya habitat
alami, serta pemeliharaan dan perdagangan binatang tersebut.
Daftar satwa di Indonesia yang dilindungi ini saya
susun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Berdasarkan PP tersebut
sedikitnya terdapat 70 spisies mamalia, 93 aves (burung), 29 reptil, 20
serangga (insecta), 7 ikan (pisces), 1 antrozoa, dan 13 bivalvia.
Berikut daftar satwa (hewan) yang dilindungi dari
kepunahan tersebut
1. Anoa depressicornis
(Anoa Dataran Rendah, Kerbau Pendek) dan
2. Anoa quarlesi (Anoa
Pegunungan)
anoa depressicornisAnoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada
dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran
Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak
dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg.
Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun
1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat
kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk
diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
anoa quarlesiAnoa Pegunungan juga dikenal dengan nama
Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan
Quarle’s Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland
Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Hewan, Filum: Chordata,
Kelas: Mamalia, Ordo: Artiodactyla, Famili: Bovidae, Upafamili: Bovinae, Genus:
Bubalus, Spesies: B. quarlesi, B. depressicornis. Nama binomial: Bubalus
quarlesi (Ouwens, 1910). Bubalus depressicornis (H. Smith, 1827).
3. Arctictis binturong
(Binturong, Binturung, Menturung)
Binturong_in_OverloonBinturung (Arctictis binturong)
adalah sejenis musang bertubuh besar. Beberapa dialek Melayu menyebutnya
binturong, menturung ataumenturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Binturong,
Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat.
Barangkali karena karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang
yang berekor panjang, sementara juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing
Binturung diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu
tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat
tradisional. Hancurnya hutan juga berakibat pada meurunnya populasi Binturung
di alam bebas. Satwa ini dilindungi.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Viverridae; Upafamili:
Paradoxurinae; Genus: Arctictis (Temminck, 1824) Spesies: A. binturong. Nama
binomial: Arctictis binturong (Raffles, 1821).
Arctonyx collarisDalam bahasa inggris disebut Hog
Badger. Salah satu habitatnya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh.
Hanya itu yang saya ketahui tentang spisies ini.
Klasifikaksi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Karnivora; Famili: Mustelidae; Genus: Arctonyx;
Spesies: A. collaris. Nama binomial: Arctonyx collaris (Cuvier, 1825).
5. Babyrousa Babyrussa
(Babirusa)
Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106
sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya
bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka
hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa
atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi
hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar
hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya
terdapat di Indonesia. Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori
langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Suidae; Genus:
Babyrousa; Spesies: B. babyrussa. Nama binomial: Babyrousa babyrussa (Linnaeus,
1758)
6. Balaenoptera musculus
(Paus Biru)
paus biruPaus Biru diyakini sebagai hewan terbesar
yang ada saat ini. Panjangnya bisa mencapai 33,59 m dan beratnya 181 ton, atau
lebih. Paus Biru dapat berenang dengan kecepatan 50 km/jam, ketika berenang
untuk perjalanan, kecepatannya sekitar 20 km/jam, sedangkan ketika sedang
makan, mereka memperlambat kecepatannya sampai sekitar 5 km/jam. Mulut Paus
Biru dapat menampung 90 ton makanan dan air. Umurnya bisa mencapai 80 tahun.
Populasi di seluruh dunia pada tahun 2002 diperkirakan
hanya sekitar 5.000 sampai 12.000 ekor saja. Termasuk dalam spesies yang
terancam punah. Dilarang untuk diburu sejak tahun 1966.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Cetacea; Upaordo: Mysticeti; Famili:
Balaenopteridae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. musculus. Nama binomial:
Balaenoptera musculus (Linnaeus, 1758).
7. Balaenoptera physalus
(Paus Bersirip)
Paus bersiripPopulasi tidak lebih dari 5.000 ekor.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mammalia; Subkelas: Eutheria; Ordo: Cetacea; Subordo:
Mysticeti; Famili: Balaenoptiidae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. physalus;
Nama Binomial: Balaenoptera physalus (Linnaeus, 1758)
8. Bos Sondaicus
(Banteng)
BantengBanteng, Bos javanicus, adalah hewan yang
sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos,
Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng tumbuh hingga tinggi sekitar 1,6 m
di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya
sekitar 680 – 810 kg – jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton –
sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian
putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan
moncongnya
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum:
Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Upafamili:
Bovinae; Genus: Bos; Spesies: B. javanicus. Nama binomial: Bos javanicus
(d’Alton, 1823)
Sementara hanya 8 satwa yang bisa saya kupas (sengaja
yang memiliki nama latin dimulai huruf “A” hingga “B”). Untuk satwa yang
dilindungi lainnya (berawalan huruf “C” dst) akan saya kupas pada postingan
selanjutnya.
9. Komodo
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.[3]
9. Komodo
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.[3]
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad
Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang
2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau,
yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau
kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup
komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya,
kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya
hidup.[6]
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910.
Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di
kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas
manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan
terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan
pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo,
didirikan untuk melindungi mereka.
10. Harimau Sumatera
harimau sumateraHarimau Sumatra atau dalam bahasa
latin disebut Panthera tigris sumatrae merupakan satu dari lima subspisies
harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera
termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang
masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris
balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah.
Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan
di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal
400–500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) semakin langka dan
dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.
Asal usul
Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa
zaman purba yang dikenal sebagai Miacids. Miacids hidup pada akhir zaman
Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia
Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur
Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah
hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian
lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan
seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat
hingga ke India (Hemmer,1987).
Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan
air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir
telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa
subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau
lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil
lestari.
Perlu diketahui, terdapat 9 subspesies harimau yang
tiga diantaranya telah dinyatakan punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut
adalah:
Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) terdapat
di Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) Bangladesh,
Bhutan, China, India, dan Nepal.
Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis)
China.
Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) dikenal juga
sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria.
Terdapat di China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia.
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat
hanya di pulau Sumatera, Indonesia.
Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) terdapat di
semenanjung Malaysia.
Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah
sekitar tahun 1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran,
Mongolia, Turki, dan Rusia.
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah punah
sekitar tahun 1972. Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, Indonesia.
Harimau Bali (Panthera tigris balica) yang telah punah
sekitar tahun 1937. Harimau Bali terdapat di pulau Bali, Indonesia.
Ciri-ciri dan Habitat
Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat bahkan terkadang dempet.
Harimau-Sumatera2Harimau Sumatra jantan memiliki
panjang rata-rata 92 inci dari kepala hingga ke ekor dengan berat 300 pound.
Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang
harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini
juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain,
terutama harimau jantan.
Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba.
Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang
cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila
binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau
gelap ketika melahirkan.
Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra.
Kucing langka ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai
hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.
Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya
dan seberapa berlimpah mangsanya. Harimau sumatra merupakan hewan soliter yang
berburu di malam hari. Kucing ini mengintai mangsanya dengan sabar sebelum
menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat
ditangkap, umumnya celeng dan rusa, dan terkadang unggas,ikan, dan Orangutan.
Menurut penduduk setempat harimau sumatra juga gemar makan durian.
Harimau Sumatera juga mampu berenang dan memanjat
pohon ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau Sumatera tidak
diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau Sumatera
dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer.
Konservasi
Hingga sekarang diperkirakan hanya tersisa 400-500
ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masih bertahan di alam
bebas. Selain itu terdapat sedikitnya 250 ekor Harimau Sumatera yang dipelihara
di berbagai kebun binatang di seluruh penjuru dunia.
Pengrusakan habitat adalah ancaman terbesar terhadap
populasi harimau sumatera saat ini. Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan
di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh
antara tahun 1998 hingga 2000.
Dalam upaya penyelamatan harimau Sumatera dari
kepunahan, Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia
sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera, studbook keeper dan tempat
penyimpanan sperma (Genome Rescue Bank) untuk harimau Sumatera.
Sumber :
http://sounsistemwedus.blogspot.co.id/
Sumber :
http://sounsistemwedus.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar