Nama : M Luthfiansyah M
Universitas : Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher
FUNGSI KELUARGA
Pengertian Keluarga
Berbicara mengenai keluarga, setiap orang
pasti langsung teringat dengan ayah, ibu, anak, dan kehangatan rumah tangga.
Ya, tiga personel dan satu situasi tersebut merupakan faktor utama yang menjadi
dasar terbentuknya sebuah keluarga. Tanpa dilengkapi salah satu personel atau
pun kondisi tersebut, sebuah keluarga tidak akan dapat berfungsi dengan baik. Pada
dasarnya setiap orang di dunia ini, pasti sudah mengenal istilah keluarga. Akan
tetapi pada praktiknya, masih banyak orang yang tidak mengetahui arti kata
keluarga atau pun menjalankan fungsi keluarga yang sebenarnya. Lantas, apa sih
sebenarnya arti kata keluarga itu? Dan apa saja kah fungsi keluarga dalam
kehidupan manusia?
Keluarga adalah salah satu kelompok atau
kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat
terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan
lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala
keluarga dan makan dalam satu periuk. Keluarga merupakan bagian masyarakat yang
fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini
diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada
satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk
keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara
fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena
keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di
dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang
akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar
keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga
mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak
memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang
ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa
sumber, yaitu:
1.
Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986).
2.
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3.
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat,
yaitu :
Fungsi Biologis
·
Untuk
meneruskan keturunan
·
Memelihara
dan membesarkan anak
·
Memberikan
makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
·
Merawat
dan melindungi kesehatan para anggotanya
·
Memberi
kesempatan untuk berekreasi
Fungsi Psikologis
·
Identitas
keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
·
Pendewasaan
kepribadian bagi para anggotanya
·
Perlindungan
secara psikologis
·
Mengadakan
hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
·
Meneruskan
nilai-nilai budaya
·
Sosialisasi
·
Pembentukan
noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan
keluarga
Fungsi Sosial
·
Mencari
sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
·
Pembagian
sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
·
Pengaturan
ekonomi atau keuangan
Fungsi Pendidikan
·
Penanaman
keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi
lain.
·
Persiapan
untuk kehidupan dewasa.
·
Memenuhi
peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
PERAN PEMUDA
Pemuda/pemudi merupakan suatu identitas dan penerus
perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan
di dalam suatu bangsa, Pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap
suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan
suatu bangsa dengan ide-ide ataupun
gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada
nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Kondisi Pemuda generasi sekarang sangat berbeda dengan
generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan
cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara
rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir maupun
bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali
dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman
dahulu juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Contohnya saja, sejarah telah
mencatat kiprah-kiprah pemuda Indonesia dalam memerdekakan Negara ini. Bung
Tomo, Bung Hatta, Ir. Soekarno, Sutan Syahrir, dan lain-lain rela mengorbankan
harta, bahkan mempertaruhkan nyawa mereka untuk kepentingan bersama, yaitu
kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan pemuda zaman sekarang,
masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya.
Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas,
penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang
seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun
bertukar informasi justru malah disalahgunakan. Tidak jarang kaum-kaum muda
saat ini yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan seorang pemuda, seperti membuka situs-situs porno dan sebagainya.
Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi
bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk
dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Padahal, dulu
biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan di
masyarakat seperti acara keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, kerja bakti
dan lain-lain. Seandainya saja pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno,
Bung Hatta, Bung Tomo dan lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat
pemuda-pemuda sekarang ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi
yang menjadi harapan mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi
semangat nasionalisme.
Sebagai pemuda kita harus sadar diri Negara ini
membutuhkan pendekar sakti untuk
mewujudkan kesejahteraan di lingkungan masyarakat. Mungkin di mata kita
pemerintah sendiri tidak cukup baik mengusahakan kesejahteraan bangsa ini,
tetapi kita tinggal di negeri ini. Dampak dari baik atau buruknya negeri ini,
secara langsung maupun tidak langsung pasti akan berhubungan dengan kehidupan
kita di negeri ini. Jadi jangan hanya bisa mengkritik, menyanggah, atau mencela
saja, itu semua tidak dapat membangun Negara kita. Tetapi terjunlah langsung
seperti bergabung dalam kegiatan politik, organisasi masyarakat, dan
sebagainya. Belajarlah untuk peduli terhadap bangsa dan lingkungan sekitar.
Masyarakat
masih membutuhkan pemuda-pemudi
yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki
kesetiakawanan sosial dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam pembangunan
nasional. Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan
persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam pancasila agar
terciptanya kedamaian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Bangun
pemuda-pemudi Indonesia. Tanamkan semangat yang berkobar di dadamu. Bersatulah
membangun Negara tercinta. Seperti isi sumpah pemuda yang di ikrarkan pada
tanggal 28 Oktober 1928 “satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa”.
Semoga Negara kita ini tetap bersatu seperti slogan budaya bangsa yang
tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika. Berkarya lah pemuda-pemudi Indonesia,
Majukan Negara Kita, Jadilah Soekarno dan Moh Hatta berikutnya yang memiliki
semangat juang tinggi dalam membangun bangsa.
Kesimpulan
- Keluarga merupakan kumpulan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Diterangkan juga bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan. Di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan kata lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Semuanya memegang peranan penting dalam keluarga.
- Pemuda adalah mereka yang memiliki idealisme tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, rela berkorban demi kepentingan bangsa yang tentunya dibarengi dengan intelektualitas. Meskipun pemuda berasal dari latar belakang yang berbeda – beda, tapi idealnya setiap pemuda harus memiliki jiwa leadership yang tinggi. Maka dalam hal ini, peran pemudalah yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hal yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Meskipun pemuda terkadang sering dipandang sebelah mata, akan tetapi hampir setiap kegiatan yang ada, peran pemuda cukup mendominasi. Hal – hal itu lah yang menunjukkan bahwa peran pemuda telah menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam kehidupan di Indonesia. Kemampuan pemuda dalam berpikir kritis terhadap kebijakan – kebijakan yang di dapat menjadi suatu pembaharuan dalam pembangunan Indonesia yang akan datang.
Sumber
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar