Rabu, 12 Oktober 2016

Tokoh Pewayangan Batara Bayu

Latar Belakang

Batara Bayu atau Pawana dalam agama Hindu adalah Dewa utama, bergelar sebagai Dewa angin. Udara (dalam sansekerta adalah Vanyu) atau angin (dalam sansekerta pavana) merupakan salah satu unsur dalam Panca Maha Bhuta, lima elemen dasar dalam ajaran agama Hindu.

Dewa dalam agama Hindu ini diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa penguasa angin yang bertempat tinggal di Khayangan Panglawung. Batara bayu ditugaskan untuk mengatur dan menguasai angin. Pada zaman Treta Yuga, Batara Bayu menjadi guru Hanoman agar kera tersebut menjadi sakti. Pada zaman Dwapara Yuga, Batara Bayu menurunkan Werkudara (Bima). Ciri dari murid ataupun keturunan dewa ini adalah mempunyai "Kuku Pancanaka".





             
                          
KELUARGA BATARA BAYU

Tempat tinggal : Kayangan Pangwalung 
Ayah                : Batara Guru
Ibu                   : Dewi Uma
Istri                  : Dewi Sumi

Golongan yang termasuk putera Dewa Bayu adalah :
1. Batara Bayu
2. Hanuman
3. Wrekodara Wil Jajalpaweka
4. Liman Setubendu
5. Sarpa Nagakuwara
6. Garudha Mahambira
7. Begawan Maenka

Dan Batara Bayu mempunya kesaktian yakni kesaktian angin dan ia menjadi dewanya hewan, raksasa, dan juga manusia.

Batara Bayu pernah menjadi raja di Mayapada di negara Medanggora, bergelar prabu Bhima. Pada ceritera Pedalangan dalam lakon Bhima Bungkus di situ terlukis putera Pandu yang masih berada dalam keadaan terbungkus, sebelum sang bayi berwujud sebagai layaknya bayi biasa, Batara Bayu masuk kedalam bungkus sang bayi dan memberinya busana seorang kesatria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar