Kamis, 09 Juli 2020

Pembiyaan Usaha Baru



A. Masalah-masalah dalam pencarian modal usaha.
Dalam mencapai sebuah usaha yang dibutuhkan ialah modal. Dalam mencari modal banyak kendala yang harus dilalui. Masalah-masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapai wirausaha antara lain:
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan.
2. Kegagalan perusahaan untuk menindak lanjuti.
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis.
4. Preferensi dari pemodal.
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.

Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
Dua unsur yang mendasari ketidak minatan dari pemodal adalah resiko bisnis yang terlalu tinggi dan terlalu rendah tingkat keuntungan dan tingkat pengembalian dari modal yang ditanam.
Resiko Tinggi penanaman modal adalah resiko kehilangan modal atau resiko mengeluarkan dana tanpa mendapat tingkat pengembalian yang diharapkan. Argumen dari wirausahawan adalah bahwa modal selayaknya seharusnya adalah modal berisoko bagi pemula .
Laba dan tingkat pengembalian investasi yang rendah

Kegagalan untuk menindak lanjuti
Kegagalan adalah untuk meninjk lanjuti adalah alasan bagi kegagalan perusahaan mendapatkan modal.

B. Pembiayaan Bisnis.
Wirausahawan harus menentukan jumlah maupun waktu dana yang dibutuhkan. Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1.      Pendanaan tahap awal
a.       Pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah yang relatif kecil untuk membuktikan konsep dan studi kelayakan finansial.
b.      Pendanaan pemula (start-up) pengembangan produk dan pemasaran awal tetapi tanpa penjualan komersial pendanaan hanya untuk pengoperasian perusahaan.

2.      Pendanaan Ekspansi atau Perkembangan
a.       Tahap kedua modal kerja bagi tahap petumbuhan awal, tetapi tanpa kemampuan menentukan laba yang jelas ataupun arus kas.
b.      Tahap ketiga ekspansi besar perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat pada titik pulang pokok atau tingkat keuntungan postif tetapi tetap perusahaan swasta.
c.       Tahap keempat pembiayaan penjembatanan untuk mempersiapkan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat.

3.      Pembiayaan Akuisi dan Leveraged buyouts
a.       Akuisi tradisional
b.      Leveraged buyouts manajemen
c.       Privatisasi

Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1.       Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2.       Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3.       Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.       Preferensi dari pemodal
5.       Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1.       Pendanaan tahap awal
2.       Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3.       Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.
Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:
1.       Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2.       Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif