TUGAS SOFTSKILL PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
(Ekologi dan Ilmu Lingkungan serta Azas
Pengetahuan Lingkungan)
Disusun Oleh :
Nama / NPM
: M Luthfiansyah /
34416989
Kelas
: 3ID11
Dosen
: Adi
Pramudyo
Mata
Kuliah
: Pengetahuan Lingkungan
BEKASI
2019
EKOLOGI
Apa itu Ekologi,
ekologi merupakan ilmu yang mempelajari
interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi berasal dari kata
Yunani kuno yakni oikos yang artinya “habitat” dan logos yang artinya “ilmu”. Maka
dari itu Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah dari ekologi sendiri pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834
– 1914). Dalam ilmu ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungannya.
ILMU
LINGKUNGAN
Ilmu
lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis
mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya.
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk
mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam
sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk
menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap
manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu
lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi,
ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu
tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari
dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
PERBEDAAN
ILMU LINGKUNGAN DAN EKOLOGI
·
Perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan adalah
bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu di dunia sementara ekologi adalah
ilmu yang mengkaji tentang organisme beserta dengan lingkungannya.
·
Lingkungan bisa ada tanpa kehidupan, tetapi
ekologi dasarnya berhubungan dengan abiotik dan biotik.
AZAZ
AZAZ PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Azas
didalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara
umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala dan
situasi yang lebih spesifik. Azas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan
pengujian metodologi secara terus menerus, sehingga dapat diakui kebenarannya
oleh ilmuwan didunia ini. Tetapi ada juga azas yang hanya diakui oleh
sekelompok ilmuwan tertentu saja, karena azas ini hanya merupakan penyamarataan
secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan pada kondisi tertentu
saja, maka hal ini terkadang azas menjadi suatu bahan pertentangan.
Asas
di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokoh
dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan.
Secara umum azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang
didalamnya mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun
populasi, dll. Berikut ini adalah 14 asas ilmu lingkungan.
ASAS
1
Menyatakan
bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem
yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.
ASAS
2
Menyatakan
bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa.”
ASAS
3
Menyatakan
bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada
sumber alam.
ASAS
4
Menyatakan
bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
ASAS
5
Menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS
6
Menyatakan
bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS
7
Menyatakan
bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang mudah diramal.
ASAS
8
Menyatakan
bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal
tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat
memisahkan takson.
ASAS
9
Menyatakan
bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS
10
Menyatakan
bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada
lingkungan fisik yang stabil.
ASAS
11
Menyatakan
bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman
pertanian dilahan transmigran.
ASAS
12
Menyatakan
bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS
13
Menyatakan
bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian
dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
Menyatakan
bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA